Lulusan Doktor Baru Prodi DIP USK Tawarkan Model Rantai Pasok Berkelanjutan untuk Perkebunan Nilam Aceh

BANDA ACEH — Program Studi Doktor Ilmu Pertanian (DIP), Sekolah Pascasarjana Universitas Syiah Kuala (USK), kembali menorehkan capaian akademik melalui kelulusan Sofia Keumalasari sebagai doktor ke-37 dengan predikat “Sangat Memuaskan” (nilai A). Dalam sidang terbuka yang digelar di Kampus USK, Darussalam, Banda Aceh, Sofia berhasil mempertahankan disertasi dengan predikat Sangat Memuaskan (nilai A), mengukuhkan posisinya sebagai akademisi yang berkontribusi nyata terhadap pengembangan sektor pertanian berkelanjutan di Aceh.

Melalui disertasi berjudul “Model Pengembangan Rantai Pasok Keberlanjutan Perkebunan Nilam Rakyat Menggunakan Pendekatan Manajemen Risiko di Provinsi Aceh”, Sofia menghadirkan pendekatan sistemik dan berbasis data dalam merespon berbagai tantangan yang dihadapi industri minyak nilam—komoditas unggulan Aceh yang menyuplai lebih dari 90% kebutuhan global.

Penelitian ini melibatkan 172 responden dari berbagai elemen rantai pasok, termasuk petani, koperasi, pelaku usaha, agen, hingga pemerintah daerah di tiga sentra utama produksi nilam: Aceh Jaya, Aceh Selatan, dan Gayo Lues. Berbagai kendala seperti penggunaan kayu bakar yang tidak ramah lingkungan dalam penyulingan, keterbatasan agen penampung, rendahnya inovasi produk turunan, serta praktik budidaya yang belum optimal, diidentifikasi sebagai risiko utama.

Prodi DIP USK memandang disertasi ini sebagai sumbangan penting bagi penguatan tata kelola rantai pasok agribisnis di Aceh. Sofia menggunakan pendekatan House of Risk (HOR) untuk menganalisis risiko dan Multidimensional Scaling (MDS) untuk menilai keberlanjutan, serta mengembangkan model sistem dinamik yang menempatkan koperasi dan BUMD sebagai aktor sentral dalam pengelolaan hasil panen, proses penyulingan, akses pasar, dan hilirisasi produk berbasis nilam.

Promotor utama, Prof. Dr. Ahmad Humam Hamid, MA, menegaskan bahwa hasil penelitian Sofia tidak hanya bersifat akademik, tetapi juga aplikatif. “Model yang dikembangkan memberikan solusi nyata dalam menjaga keberlanjutan komoditas nilam melalui pendekatan manajemen risiko dan sistem dinamik. Ini sejalan dengan visi agribisnis berkelanjutan yang dikembangkan oleh Prodi DIP,” ujar Prof. Humam.

Rekomendasi kebijakan dari penelitian ini meliputi intervensi prioritas seperti peningkatan perawatan tanaman, pemanfaatan pupuk organik, pengembangan produk turunan, serta pentingnya peran pemerintah dalam menyediakan pelatihan, akses modal, dan regulasi yang mendukung penguatan agribisnis rakyat.

Sidang terbuka turut dihadiri oleh tim promotor dan penguji dari dalam dan luar USK, termasuk Prof. Dr. Ir. Siti Bulkis, MS dari Universitas Hasanuddin sebagai penguji eksternal.

Kelulusan Sofia Keumalasari kembali menegaskan komitmen Prodi Doktor Ilmu Pertanian USK dalam mencetak lulusan yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga mampu menyusun solusi strategis untuk penguatan sektor pertanian dan ekonomi lokal berbasis riset ilmiah yang mendalam.


Bagikan Berita ini

Berita Lainnya